PIPET
|
2.1 Definisi Pipet
|
Pipet adalah salah satu alat
laboratorium yang digunakan untuk memidahan cairan dengan volume tertentu. Pipet dibuat dalam
berbagai macam jenis untuk tujuan yang berbeda-beda dengan tingkat ketelitian
dan ketepatan yang berbeda-beda pula, mulai dari pipet kaca tunggal sampai ke
pipet yang dapat ditala secara kompleks, atau juga pipet elektronik.
Pipet digunakan untuk memindahkan
sejumlah larutan secara akurat dari suatu wadah (biasanya beker) ke dalam
tabung reaksi untuk pengenceran atau penetapan kadar, biasanya bersama-sama
dengan pengisi pipet (pipette fillers).
Berdasarkan bahan dan cara penggunannya ada dua jenis pipet yang utama, yaitu
pipet gelas dan pipet pison. Pipet gelas merupakan pipet yang terbuat dari
bahan gelas dalam penggunaan memerlukan alat bantu hisap berupa bola karet
(filler) untuk menghisap dan mengeluarkan cairan, dengan volume ukur rata-rata >
1 ml. Pipet piston merupakan pipet ang
terbuat dari bahan non gelas dimana dilengkapi piston sebagai alat bantu untuk menghisap
dan mengeluarkan cairan, dengan volume ukur rata-rata < 1ml.
2.2
Jenis-jenis Pipet
Berdasarkan
volume ukur cairannya pipet dapat dibedakan menjadi,
1.
Makropipet
Makropipet
pipet adalah jenis pipet yang memiliki volume ukur cairan sama dengan atau
lebih dari 1 mililiter atau 1000 mikroliter. Hampir seluruh makropipet terbuat
dari bahan gelas dan penggunaannya disertai dengan alat bantu hisap bola aret (piller) untuk menghisap dan memindahkan
cairan. Ada dua jenis makropipet, yaitu :
1.1
pipet
ukur
Pipet
ukur merupakan makropipet berbahan gelas yang memiliki skala ukur majemuk (non
tunggal). Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya
pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml.
1.2
pipet
pindah
Pipet
pindah sering disebut juga pipet gondok atau pipet volum merupakan makropipet berbahan
gelas yang memiliki skala ukur tunggal. Pipet volume atau pipet gondok adalah salah satu alat
ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya
yang ramping pada penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume. Pipet volume digunakan
untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain, biasanya untuk
memindahkan larutan baku primer atau sample pada proses titrasi
2.
Mikropipet
Mikropipet
dan adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 µl. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan
tip sebagai alat bantunya, ukuran tip disesuaikan dengan ukuran mikropipet.
Banyak
pilihan kapasitas dlm mikropipet, yaitu:
2.1 adjustable
volume pipette
Mikropipet yang
dapat diatur volume pengambilannya
antara 1µl sampai 20 µl, 10µl sampai 100 µl, dan sebagainya.
2.2 fixed volume
pipette
Mikropipet
yang tidak dapat diatur volume
pengambilannya atau hanya tersedia satu pilihan volume misalnya mikropipet 5 µl, 10 µl, 100 µl, 1000
µl dan sebagainya.
Bagian-bagian
Mikropipet dan Fungsinya :
1.
Plunger button
Bagian ini bergerak ke atas ketika
dilepas dan ke bawah ketika ditekan berfungsi untuk mengukur kuantitas udara
yang ditarik dan dihembuskan volume liquid
yang ditarik dan dikeluarkan oleh pipette
tip. Pada bagian atas plunger button ini terdapat angka yang menunjukkan
kapasitas maksimum dan minimum dari mikropipet yang kita gunakan.
2.
Volume adjustment knob
Berfungsi untuk mengatur volume
liquid yang akan ditransfer
3.
Shaft
Tempat melekat handle ejector arm, dan menghubungkan antara mikropipet dengan plastic tip
4.
Ejector arm
Berfungsi mendorong plastic tip agar
terlepas dari mikropipet
5.
Plastic tip
Bagian yang kontak langsung dan
menampung liquid saat dilakukan
proses penarikan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar kcilnya
disesuaikan dengan kapasitas mikropipet dan volume liquid yang ditransfer
6.
Tip ejector button
Digunakan untuk meng "eject" atau melepaskan plastic tip setiap kali selesai digunakan atau untuk mengganti
ujung tip
(nurul diani, blog spot diakses 25/5/2016)
2.3
Prosedur penggunaan dan pemeliharaan Pipet
2.3.1 Makropipet
Prosedur
Penggunaan
Pemindahan cairan dapat dilakukan secara manual dengan
disedot menggunakan piller, dengan cara :
1.
Pasangkan piller pada ujung pipet volume,
keluarkan udara pada piller sampai kempes dengan menekan katup piller bagian
atas.
2.
Masukkan pipet ke dalam wadah berisi
cairan sampai ujung pipet tercelup sedot cairan sampai melebihi batas ukur
dengan menekan katup piller bagian tengah (antara piller dan pipet)
3.
Lap bagian luar pipet dengan kertas
tissue untuk mencegah adanya cairan yang nempel di dinding luar ikut turun pada
saat proses pemindahan
4.
Turunkan cairan sampai miniskus
tepat pada batas ukur, dengan menekan katup piller bagian samping
5.
Pindahkan cairan pada wadah lain
dengan menekan katup samping piller dan
atur posisi pipet volume tegak lurus dan ujung pipet ditempelkan pada wadah,
proses ini untuk mencegah cairan keluar terlalu cepat sehingga masih ada cairan
yang nempel pada dinding dalam pipet dan tidak ikut keluar.
Pemasukan
pipet ke dalam pengisi pipet (pipette
filler) harus dilakukan secara hati-hati. Jika pipet dihubungkan dengan
pompa, dan terdorong ke dalam pengisi pipet, batang pipet dapat pecah dan
operator mungkin terluka. Ketika memasukkan pipet ke dalam pengisi pipet, pipet
harus selalu dipegang pada bagian yang dekat dengan ujung.
Sebagian
besar pipet pindah dikalibrasi untuk membiarkan sedikit larutan tetap tinggal
pada ujung pipet begitu pipet dikeringkan dan larutan tersebut sebaiknya tidak
“ditiup” keluar dari ujung pipet. Jenis pipet ini digunakan untuk semua prosedu
kimia analitik (Cairns, 2009).
Prosedur
Pemeliharaan
Makropipet terbuat dari
bahan gelas, oleh karena itu pemeliharaan makropipet sama dengan peeliharaan
peralatan laboratorium lainnya yag terbuat dari gelas. Ada beberapa :
keunglan dan kelemahan
peralatan yang terbuat dari gelas, yaitu:
keunggulan
·
Bahan baku gelas tahan terhadap
reaksi kimia
·
Bahan baku gelas tahan terhadap
perubahan temperatur yang mendadak
·
Bahan baku gelas memiliki koefisien
muai yang kecil
·
Bahan baku gelas memiliki daya
tembus cahaya yang besar
Kelemahan
·
Bahan baku gelas mudah pecah
terhadap tekanan mekanik
·
Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur
sehingga mengganggu daya tembus cahaya
·
Bahan baku gelas mudah tergores
Untuk itu pemeliharaan makropipet yang terbuat dari gelas
bukanlah perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan tenaga laboran.
Dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk
perawatan makropipet harus memperhatikan :
1.
Ruang penyimpanan peralatan harus
bertemperatur antara 270 C – 370 C dan diberi tambahan
lampu 25 watt, untuk menjaga tempat simpan tetap kering dan tidak ditumbuhi
jamur
2.
Ruang penyimpanan diberi bahan
silicon sebagai zat higroskopis
3.
Untuk membersihkan makropipet dapat
dilakukan dengan cara direndam dengan air bersih dan dingin kemudian tambahkan
detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam belerang 25 ml dan aquadest 75
ml. Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek
perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu perendaman sampai beberapa jam,
kemudian dibilas dengan air bersih. Keringkan dengan udara panas lalu simpan di
tempat yang kering.
4.
Debu, keringat, minyak dari telapak
tangan mudah menempel pada peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu
setelah digunakan luangkan waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan
dengan kain lembut atau dengan kertas
tissue khusus.
5.
Hindarkan membersihkan mikropipet
dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakan
kain yang berserat kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan.
6.
Letakkan peralatan di tempat ketika
tidak digunakan. Meletakkan mikropipet tidak di tempatnya beresiko merusak
kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan
yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanent atau pecah.
2.3.1 Mikropipet
Prosedur
Penggunaan
Dalam menggunakan
mikropipet, yang perlu diperhatikan adalah volume cairan yang akan dipindahkan.
Ada beberapa jenis mikropipet berdasarkan volumenya, jenis mikropipet yang
sering digunakan memiliki kisaran 10-100 mikro liter (μl) dan 100-1000 mikro
liter (μl). Pada penggunaanya,
biasanya dilakukan kombinasi pemakaian kedua jenis mikropipet ini, misalnya
untuk memindahkan 1030 μl cairan, maka digunakan pipet jenis pertama untuk
memindahkan 30 μl dan pipet jenis kedua untuk memindahkan cairan sebanyak 1000
μl. Pemilihan jenis pipet yang tepat ini penting untuk menghemat waktu (Umam,
2010).
Ada beberapa tahapan
dalam memakai mikropipet yaitu:
1. Mengatur volume
Setiap
mikropipet dilengkapi dengan bagian pengaturan volume (volume adjustment knob) yang terletak pada kepala pipet. Untuk
mengaturnya, kita tinggal memutar-mutar bagian tersebut dan memperhatikan angka
yang tertera di bagian tengah (badan) mikropipet (digital volume indicator). Misal, untuk mengambil sample larutan dengan volume 105 mikroliter, kita bisa menggunakan
P100. Hal ini karena range mikropipet P100 memang diperuntukan pada pengambilan
sample larutan antara 100-1000 mikroliter.
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya
bahwa setiap mikropipet memerlukan tips yang berbeda. Tips biru (blue tips)
digunakan untuk mengambil sampel larutan dengan volume sampai dengan 1 mL,
berarti blue tips ini cocok untuk P1000. Lalu untuk P100 menggunakan tips
kuning (yellow tips) yang dapat
menampung volume hingga 200 mikroliter. Tancapkan ujung mikropipet pada tips
yang sesuai. Pastikan tips terpasang dengan benar.
3. Mengambil dan mengeluarkan larutan sampel
Jika
tips sudah terpasang, selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menekan tombol
knop sampai hambatan pertama (first stop).
Jangan ditekan lebih dalam lagi. Kemudian masukan ke dalam sample cairan yang
akan kita ambil.
Pastikan tips tercelup
ke dalam sampel larutan, kemudian lepaskan tekanan dari tombol knop secara
perlahan agar cairan tertarik ke dalam mikropipet. Setelah itu, untuk
memindahkan sample larutan yang sudah kita ambil, tinggal tekan tombol knop sampai
hambatan kedua (second stop).
Pastikan semua cairan yang kamu ambil sudah terpindahkan semua. Terakhir, untuk
melepaskan tips yang melekat pada mikropipet kamu tinggal tekan tombol tip ejector button.
Gunakan mikropipet yang
sesuai dengan volume yang akan diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume
yang dianjurkan akan menghasilkan kesalahan yang lebih besar. Untuk mendapatkan
reprodusibilitas optimal ikuti saran sebagai berikut : Konsisten dalam
kecepatan dan kehalusan saat menekan dan melepaskan penyedot. Tekanan yang
konsisten dalam penekanan penyedot pada pembatas pertama. Kedalaman penyedotan
yang cukup dan konsisten. Posisi pemipetan hampir vertikal. Jangan sampai ada
gelembung udara. Jangan pernah meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi
terbalik saat tip terisi sampel.
Hal – hal yang harus
Diperhatikan dalam penggunaan mikropipet, adalah:
1.
Jangan
menggunakan mikropipet untuk memipet larutan dengan volume yang berada diluar
jangkauannya. Hal ini bisa menyebabkan ketidakakuratan pengukuran serta bisa
merusakkan mesin dalam mikropipet itu sendiri
2.
Jangan
menggunakan pipet tanpa tips di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam
pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
3.
Memutar
volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan
menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.
4.
Saat
mengambil tips, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan
terlalu lemah, karena tips bisa jatuh.
5.
Ketika
menekan tombol pipet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena
akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
6.
Ketika
mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba.Hal ini akan
menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidak akuratan ukuran. Lepaslah
tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
7.
Ketika
mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam
tips. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tips masih terendam
dalam larutan.
8.
Selama
ada larutan dalam tips di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya.Karena
larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.
Prosedur
Pemeliharaan
Meskipun produk
mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut
tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium. Kalibrasi akan
menjamin akurasi. Lakukanlah secara rutin minimal satu satun sekali. Kalibrasi
bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi
yang sudah terakreditasi.
Hal-hal penting yang
harus diperhatikan dan dilakukan dalam pemeliharaan mikropipet, adalah :
1.
Mengecek
secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau
ada komponen yang hilang, jika terdapat kerusakan atau kelainan dan
kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet dan laporakan kepada
penanggungjawab laboratorium atau hubungi bagian penjualan alat tersebut.
2.
Membersihkan
pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan khusus
pembersih pipet.
3.
Mensterilkan
komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau penyinaran UV)
4.
Pencegahan
terhadap kontaminasi (image from Gilson Guide to Pipetting)
Terdapat beberapa kemungkinan
terjadinya kontaminasi mikropipet, yaitu:
·
Kontaminasi pipet ke sampel
Penyebab; menggunakan tip atau pipet
yang sudah terkontaminasi
Pencegahan; bersihkan dan sterilkan
bagian pipet yang kontak dengan sampel. Gunakan tips steril, dan ganti tip
setiap berganti sampel
·
Kontaminasi sampel ke pipet
Penyebab; sampel atau aerosol dari
sampel kontak dan memasuki bagian pipet
Pencegahan; jangan terlalu
memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot cairan dengan
perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet positive-displacement
·
Kontaminasi sampel ke sampel (sample carryover)
Penyebab; menggunakan tip bekas
untuk sampel yang berbeda
Pencegahan; ganti tip setiap
berganti sampel
5.
Jangan menggunakan pipet tanpa tip
di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan
kontaminasi
2.4
Soal Latihan
Pilihan Ganda
1.
Definisi
yang tepat dari pipet, adalah…
A.
Alat
laboratorium yang digunakan untuk untuk menghisap cairan
B.
Alat
laboratorium yang digunakan untuk untuk memndahkan cairan
C.
Alat
laboratorium yang digunakan untuk untuk mengukur cairan
D.
Alat laboratorium yang digunakan
untuk memidahan cairan dengan volume tertentu
E.
Alat laboratorium yang terbuat dari
gelas
2.
Alat
bantu yang digunakan pada penggunaan makropipet, adalah…
A.
Piller
B.
Yellow
tip
C.
Blue
tip
D.
Balon
E.
Penjepit
3.
Alat
bantu yang digunakan pada penggunaan mikropipet, adalah…
A.
Piller
B.
Balon
C.
Tips
D.
Penjepit
E.
Rak
4.
Yang
bukan menjadi perbedaan antara makropipet dan mikropipet, adalah…
A.
Makropipet
terbuat dari bahan kaca/gelas
B.
Mikropipet
memiliki ukuran volume yang dapat disesuaikan
C.
Volume
ukur atau volume hisap cairan dari
mikropipet > 1 ml
D.
Makropipet
digunakan secara manual
E.
Mikropipet
memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam penghisapan volume larutan kecil
5.
Yang
menjadi perbedaan antara pipet ukur dan pipet pindah, adalah…
A.
Pipet
pindah terbuat dari bahan kaca/gelas
B.
Pipet
pindah hanya mampu mengukur satu ukuran volume cairan
C.
Pipet
ukur hanya mampu mengukur satu ukuran volume cairan
D.
Pipet
pindah mampu mengukur beberapa ukuran volume cairan
E.
Pipet
ukur terbuat dari bahan kaca/gelas
6.
Bagian
mikropipet yang berfungsi untuk mengatur volume liquid yang
akan ditransfer,
adalah…
A.
Plunger button
B.
Shaft
C.
Ejector arm
D.
Plastic tip
E.
Volume adjustment knob
7.
Penggunaan
detergent pada perawatan makropipet, ditujukan untuk…
A.
Menghilangkan lemak dan tidak
membawa efek perubahan fisik
B.
Menghindari jamur pada mikropipet
C.
Menghindari debu pada mikropipet
D.
Perawatan mikropipet biayanya murah
E.
Memudahkan mendapatkan pembersih
8.
Adjustable volume Mikopipette adalah…
A.
Mikropipet
yang dapat diatur volume pengambilannya
B.
Mikropipet
yang tidak dapat diatur volume
pengambilannya atau hanya tersedia satu pilihan volume
C.
Mikropipet
dengan tingkat akurasi yang tinggi
D.
Mikropipet
yang dapat digunakan untuk semua cairan
E.
Mikropipet
yang layak digunakan di laboatorium medik
9.
Tindakan
yang benar untuk mengambil larutan sampel dengan mikropipet, adalah…
A.
Menekan volume
adjustment knob
secara penuh sampai akhir hambatan
B.
Menekan
Ejector arm
C.
Menekan Tip ejector button
D.
Menekan volume
adjustment knob sampai
sampai hambatan pertama (first stop)
E.
Menekan
volume adjustment knob secara kuat
10.
Pencegahan
yang benar untukmenghidari terjadinya kontaminasi sampel ke sampel, adalah…
A.
Jangan terlalu memiringkan pipet
B.
Simpan selalu pipet secara vertical
C.
Sedot cairan dengan perlahan dan
gunakan filter tip
D.
Bersihkan dan sterilkan bagian pipet
yang kontak dengan sampel
E.
Ganti tip setiap berganti
sampel
Essay
1.
Jelaskan
bagian-bagian mikropipet, serta fungsinya masing-masing.
2.
Apa
perbedaan Adjustable volume Mikopipette dengan fixed volume Mikopipette.
3.
Jelaskan
bagaimana cara pencegahan terjadinya kontaminasi pipet ke sampel pada
penggunaan mikropipet
4.
Hal-hal
penting apakah yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan mikropipet.
5.
Hal-hal
penting apakah yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan makropipet
Jawaban
ReplyDelete