Pemeriksaan Laboratorium

Berisi Tentang Pemeriksaan Laboratorium

Ads Here

Wednesday, 30 August 2017

Macam Macam Pipet






PIPET






2.1 Definisi Pipet

Pipet adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk memidahan cairan dengan volume tertentu. Pipet dibuat dalam berbagai macam jenis untuk tujuan yang berbeda-beda dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang berbeda-beda pula, mulai dari pipet kaca tunggal sampai ke pipet yang dapat ditala secara kompleks, atau juga pipet elektronik.

Pipet digunakan untuk memindahkan sejumlah larutan secara akurat dari suatu wadah (biasanya beker) ke dalam tabung reaksi untuk pengenceran atau penetapan kadar, biasanya bersama-sama dengan pengisi pipet (pipette fillers). Berdasarkan bahan dan cara penggunannya ada dua jenis pipet yang utama, yaitu pipet gelas dan pipet pison. Pipet gelas merupakan pipet yang terbuat dari bahan gelas dalam penggunaan memerlukan alat bantu hisap berupa bola karet (filler) untuk menghisap dan mengeluarkan cairan, dengan volume ukur rata-rata > 1 ml. Pipet piston merupakan pipet  ang terbuat dari bahan non gelas dimana dilengkapi piston sebagai alat bantu untuk menghisap dan mengeluarkan cairan, dengan volume ukur rata-rata < 1ml.

2.2 Jenis-jenis Pipet
Berdasarkan volume ukur cairannya pipet dapat dibedakan menjadi,
1.      Makropipet
Makropipet pipet adalah jenis pipet yang memiliki volume ukur cairan sama dengan atau lebih dari 1 mililiter atau 1000 mikroliter. Hampir seluruh makropipet terbuat dari bahan gelas dan penggunaannya disertai dengan alat bantu hisap bola aret (piller) untuk menghisap dan memindahkan cairan. Ada dua jenis makropipet, yaitu :
1.1  pipet ukur
Pipet ukur merupakan makropipet berbahan gelas yang memiliki skala ukur majemuk (non tunggal). Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml.



1.2  pipet pindah
Pipet pindah sering disebut juga pipet gondok atau pipet volum merupakan makropipet berbahan gelas yang memiliki skala ukur tunggal. Pipet volume atau pipet gondok adalah salah satu alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping pada penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume. Pipet volume digunakan untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain, biasanya untuk memindahkan larutan baku primer atau sample pada proses titrasi


2.      Mikropipet
Mikropipet dan adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip sebagai alat bantunya, ukuran tip disesuaikan dengan ukuran mikropipet.

Banyak pilihan kapasitas dlm mikropipet, yaitu:
2.1  adjustable volume pipette
Mikropipet yang dapat diatur  volume pengambilannya antara 1µl sampai 20 µl, 10µl sampai 100 µl, dan sebagainya.
2.2  fixed volume pipette
Mikropipet yang tidak dapat diatur  volume pengambilannya atau hanya tersedia satu pilihan volume  misalnya mikropipet 5 µl, 10 µl, 100 µl, 1000 µl dan sebagainya.





Bagian-bagian Mikropipet dan Fungsinya :
1.      Plunger button
Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan ke bawah ketika ditekan berfungsi untuk mengukur kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan volume liquid yang ditarik dan dikeluarkan oleh pipette tip. Pada bagian atas plunger button ini terdapat angka yang menunjukkan kapasitas maksimum dan minimum dari mikropipet yang kita gunakan.
2.      Volume adjustment knob
Berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer
3.      Shaft
Tempat melekat handle ejector arm, dan menghubungkan antara mikropipet dengan plastic tip
4.      Ejector arm
Berfungsi mendorong plastic tip agar terlepas dari mikropipet
5.      Plastic tip
Bagian yang kontak langsung dan menampung liquid saat dilakukan proses penarikan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar kcilnya disesuaikan dengan kapasitas mikropipet dan volume liquid yang ditransfer
6.      Tip ejector button
Digunakan untuk meng "eject"  atau melepaskan plastic tip setiap kali selesai digunakan atau untuk mengganti ujung tip
(nurul diani, blog spot diakses 25/5/2016)

2.3 Prosedur penggunaan dan pemeliharaan Pipet
2.3.1 Makropipet
Prosedur Penggunaan
Pemindahan cairan dapat dilakukan secara manual dengan disedot menggunakan piller, dengan cara :
1.      Pasangkan piller pada ujung pipet volume, keluarkan udara pada piller sampai kempes dengan menekan katup piller bagian atas.
2.      Masukkan pipet ke dalam wadah berisi cairan sampai ujung pipet tercelup sedot cairan sampai melebihi batas ukur dengan menekan katup piller bagian tengah (antara piller dan pipet)
3.      Lap bagian luar pipet dengan kertas tissue untuk mencegah adanya cairan yang nempel di dinding luar ikut turun pada saat proses pemindahan
4.      Turunkan cairan sampai miniskus tepat pada batas ukur, dengan menekan katup piller bagian samping
5.      Pindahkan cairan pada wadah lain dengan menekan katup samping piller dan atur posisi pipet volume tegak lurus dan ujung pipet ditempelkan pada wadah, proses ini untuk mencegah cairan keluar terlalu cepat sehingga masih ada cairan yang nempel pada dinding dalam pipet dan tidak ikut keluar.

Pemasukan pipet ke dalam pengisi pipet (pipette filler) harus dilakukan secara hati-hati. Jika pipet dihubungkan dengan pompa, dan terdorong ke dalam pengisi pipet, batang pipet dapat pecah dan operator mungkin terluka. Ketika memasukkan pipet ke dalam pengisi pipet, pipet harus selalu dipegang pada bagian yang dekat dengan ujung.

Sebagian besar pipet pindah dikalibrasi untuk membiarkan sedikit larutan tetap tinggal pada ujung pipet begitu pipet dikeringkan dan larutan tersebut sebaiknya tidak “ditiup” keluar dari ujung pipet. Jenis pipet ini digunakan untuk semua prosedu kimia analitik (Cairns, 2009).



Prosedur Pemeliharaan

Makropipet terbuat dari bahan gelas, oleh karena itu pemeliharaan makropipet sama dengan peeliharaan peralatan laboratorium lainnya yag terbuat dari gelas. Ada beberapa :
keunglan dan kelemahan peralatan yang terbuat dari gelas, yaitu:
keunggulan
·         Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia
·         Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak
·         Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil
·         Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar
Kelemahan
·         Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik
·         Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus cahaya
·         Bahan baku gelas mudah tergores
Untuk itu pemeliharaan makropipet yang terbuat dari gelas bukanlah perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan tenaga laboran. Dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku gelas, maka untuk perawatan makropipet harus memperhatikan :
1.      Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C – 370 C dan diberi tambahan lampu 25 watt, untuk menjaga tempat simpan tetap kering dan tidak ditumbuhi jamur
2.      Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis
3.      Untuk membersihkan makropipet dapat dilakukan dengan cara direndam dengan air bersih dan dingin kemudian tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam belerang 25 ml dan aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik. Kadang-kadang memerlukan waktu perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih. Keringkan dengan udara panas lalu simpan di tempat yang kering.
4.      Debu, keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut  atau dengan kertas tissue khusus.
5.      Hindarkan membersihkan mikropipet dalam keadaan kering apalagi dengan menggunakan  kain yang berserat kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan.
6.      Letakkan peralatan di tempat ketika tidak digunakan. Meletakkan mikropipet tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanent atau pecah.

2.3.1 Mikropipet
 
Prosedur Penggunaan
Dalam menggunakan mikropipet, yang perlu diperhatikan adalah volume cairan yang akan dipindahkan. Ada beberapa jenis mikropipet berdasarkan volumenya, jenis mikropipet yang sering digunakan memiliki kisaran 10-100 mikro liter (μl) dan 100-1000 mikro liter (μl). Pada penggunaanya, biasanya dilakukan kombinasi pemakaian kedua jenis mikropipet ini, misalnya untuk memindahkan 1030 μl cairan, maka digunakan pipet jenis pertama untuk memindahkan 30 μl dan pipet jenis kedua untuk memindahkan cairan sebanyak 1000 μl. Pemilihan jenis pipet yang tepat ini penting untuk menghemat waktu (Umam, 2010).
Ada beberapa tahapan dalam memakai mikropipet yaitu:
1.       Mengatur volume
Setiap mikropipet dilengkapi dengan bagian pengaturan volume (volume adjustment knob) yang terletak pada kepala pipet. Untuk mengaturnya, kita tinggal memutar-mutar bagian tersebut dan memperhatikan angka yang tertera di bagian tengah (badan) mikropipet (digital volume indicator). Misal, untuk mengambil sample larutan dengan volume 105 mikroliter, kita bisa menggunakan P100. Hal ini karena range mikropipet P100 memang diperuntukan pada pengambilan sample larutan antara 100-1000 mikroliter.
2.       Memasang tips
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya bahwa setiap mikropipet memerlukan tips yang berbeda. Tips biru (blue tips) digunakan untuk mengambil sampel larutan dengan volume sampai dengan 1 mL, berarti blue tips ini cocok untuk P1000. Lalu untuk P100 menggunakan tips kuning (yellow tips) yang dapat menampung volume hingga 200 mikroliter. Tancapkan ujung mikropipet pada tips yang sesuai. Pastikan tips terpasang dengan benar.





3.       Mengambil dan mengeluarkan larutan sampel
Jika tips sudah terpasang, selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menekan tombol knop sampai hambatan pertama (first stop). Jangan ditekan lebih dalam lagi. Kemudian masukan ke dalam sample cairan yang akan kita ambil.



Pastikan tips tercelup ke dalam sampel larutan, kemudian lepaskan tekanan dari tombol knop secara perlahan agar cairan tertarik ke dalam mikropipet. Setelah itu, untuk memindahkan sample larutan yang sudah kita ambil, tinggal tekan tombol knop sampai hambatan kedua (second stop). Pastikan semua cairan yang kamu ambil sudah terpindahkan semua. Terakhir, untuk melepaskan tips yang melekat pada mikropipet kamu tinggal tekan tombol tip ejector button.




Gunakan mikropipet yang sesuai dengan volume yang akan diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume yang dianjurkan akan menghasilkan kesalahan yang lebih besar. Untuk mendapatkan reprodusibilitas optimal ikuti saran sebagai berikut : Konsisten dalam kecepatan dan kehalusan saat menekan dan melepaskan penyedot. Tekanan yang konsisten dalam penekanan penyedot pada pembatas pertama. Kedalaman penyedotan yang cukup dan konsisten. Posisi pemipetan hampir vertikal. Jangan sampai ada gelembung udara. Jangan pernah meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi terbalik saat tip terisi sampel.

Hal – hal yang harus Diperhatikan dalam penggunaan mikropipet, adalah:
1.      Jangan menggunakan mikropipet untuk memipet larutan dengan volume yang berada diluar jangkauannya. Hal ini bisa menyebabkan ketidakakuratan pengukuran serta bisa merusakkan mesin dalam mikropipet itu sendiri
2.      Jangan menggunakan pipet tanpa tips di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
3.      Memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.
4.      Saat mengambil tips, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan terlalu lemah, karena tips bisa jatuh.
5.      Ketika menekan tombol pipet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
6.      Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba.Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidak akuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
7.      Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tips. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tips masih terendam dalam larutan.
8.      Selama ada larutan dalam tips di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya.Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.

Prosedur Pemeliharaan
Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium. Kalibrasi akan menjamin akurasi. Lakukanlah secara rutin minimal satu satun sekali. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam pemeliharaan mikropipet, adalah :
1.      Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau ada komponen yang hilang, jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet dan laporakan kepada penanggungjawab laboratorium atau hubungi bagian penjualan alat tersebut.
2.      Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan khusus pembersih pipet.
3.      Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau penyinaran UV)
4.      Pencegahan terhadap kontaminasi (image from Gilson Guide to Pipetting)
Terdapat beberapa kemungkinan terjadinya kontaminasi mikropipet, yaitu:
·         Kontaminasi pipet ke sampel
Penyebab; menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi
Pencegahan; bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel. Gunakan tips steril, dan ganti tip setiap berganti sampel
·         Kontaminasi sampel ke pipet
Penyebab; sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki bagian pipet
Pencegahan; jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet positive-displacement
·         Kontaminasi sampel ke sampel (sample carryover)
Penyebab; menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda
Pencegahan; ganti tip setiap  berganti sampel
5.      Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi









2.4 Soal Latihan
Pilihan Ganda
1.      Definisi yang tepat dari pipet, adalah…
A.     Alat laboratorium yang digunakan untuk untuk menghisap cairan
B.     Alat laboratorium yang digunakan untuk untuk memndahkan cairan
C.     Alat laboratorium yang digunakan untuk untuk mengukur cairan
D.     Alat laboratorium yang digunakan untuk memidahan cairan dengan volume tertentu
E.      Alat laboratorium yang terbuat dari gelas
2.      Alat bantu yang digunakan pada penggunaan makropipet, adalah…
A.     Piller
B.     Yellow tip
C.     Blue tip
D.     Balon
E.      Penjepit
3.      Alat bantu yang digunakan pada penggunaan mikropipet, adalah…
A.     Piller
B.     Balon
C.     Tips
D.     Penjepit
E.      Rak
4.      Yang bukan menjadi perbedaan antara makropipet dan mikropipet, adalah…
A.     Makropipet terbuat dari bahan kaca/gelas
B.     Mikropipet memiliki ukuran volume yang dapat disesuaikan
C.     Volume ukur atau volume hisap  cairan dari mikropipet > 1 ml
D.     Makropipet digunakan secara manual
E.      Mikropipet memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam penghisapan volume larutan kecil
5.      Yang menjadi perbedaan antara pipet ukur dan pipet pindah, adalah…
A.     Pipet pindah terbuat dari bahan kaca/gelas
B.     Pipet pindah hanya mampu mengukur satu ukuran volume cairan
C.     Pipet ukur hanya mampu mengukur satu ukuran volume cairan
D.     Pipet pindah mampu mengukur beberapa ukuran volume cairan
E.      Pipet ukur terbuat dari bahan kaca/gelas

6.      Bagian mikropipet yang berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer, adalah…
A.     Plunger button
B.     Shaft
C.     Ejector arm
D.     Plastic tip
E.      Volume adjustment knob
7.      Penggunaan detergent pada perawatan makropipet, ditujukan untuk…
A.     Menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik
B.     Menghindari jamur pada mikropipet
C.     Menghindari debu pada mikropipet
D.     Perawatan mikropipet biayanya murah
E.      Memudahkan mendapatkan pembersih
8.      Adjustable volume Mikopipette adalah…
A.     Mikropipet yang dapat diatur  volume pengambilannya
B.     Mikropipet yang tidak dapat diatur  volume pengambilannya atau hanya tersedia satu pilihan volume
C.     Mikropipet dengan tingkat akurasi yang tinggi
D.     Mikropipet yang dapat digunakan untuk semua cairan
E.      Mikropipet yang layak digunakan di laboatorium medik
9.      Tindakan yang benar untuk mengambil larutan sampel dengan mikropipet, adalah…
A.     Menekan volume adjustment knob secara penuh sampai akhir hambatan
B.     Menekan Ejector arm
C.     Menekan Tip ejector button
D.     Menekan volume adjustment knob sampai sampai hambatan pertama (first stop)
E.      Menekan volume adjustment knob secara kuat
10.  Pencegahan yang benar untukmenghidari terjadinya kontaminasi sampel ke sampel, adalah…
A.     Jangan terlalu memiringkan pipet
B.     Simpan selalu pipet secara vertical
C.     Sedot cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip
D.     Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel
E.      Ganti tip setiap  berganti sampel


Essay
1.      Jelaskan bagian-bagian mikropipet, serta fungsinya masing-masing.
2.      Apa perbedaan Adjustable volume Mikopipette dengan fixed volume Mikopipette.
3.      Jelaskan bagaimana cara pencegahan terjadinya kontaminasi pipet ke sampel pada penggunaan mikropipet
4.      Hal-hal penting apakah yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan mikropipet.
5.      Hal-hal penting apakah yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan makropipet



1 comment: